Prokrastinasi
Awal dengar istilah ini pas masuk kuliah PSB alias Penerimaan Mahasiswa Baru di Auditorium Andi Pangerang Pettarani Unhas Makassar tahun 2009 lalu. Saya yang waktu itu telah resmi terdaftar sebagai mahasiswa baru jurusan Teknik Informatika duduk manis di antara ribuan mahasiswa baru lainnnya dari berbagai jurusan di Unhas untuk mendengarkan kuliah umum perdana tersebut.
Setelah mendengar penjelasan tentang prokrastinasi, sejenak saya jadi bingung. Ini adalah istilah yang baru pertama kali saya dengar. Padahal, kata Pembantu Rektor yang saat itu menjadi penceramah di kuliah umum
itu, istilah ini sangat lekat dengan kehidupan akademis siswa SMA. Mungkin hanya saja, istilah ini terdengar lebih keren setelah siswa sekolah SMA ini menginjakkan kakinya di bangku kuliah.
itu, istilah ini sangat lekat dengan kehidupan akademis siswa SMA. Mungkin hanya saja, istilah ini terdengar lebih keren setelah siswa sekolah SMA ini menginjakkan kakinya di bangku kuliah.
*wah kurang ajar banget tuh mahasiswa, masa' nginjek-nginjek bangku kuliah, kan kotor ntar bangkunya *eh -___-
Kalo ada yang ngeh, pasti tau arti dari Prokrastinasi. Yap, Prokrastinasi itu adalah gejala dimana seseorang cenderung ingin menunda-nunda pekerjaan yang sangat penting, bahkan tak jarang ia menundanya hingga hampir menjelang deadline. Kurang lebih seperti itulah makna prokrastinasi yang saya pahami. Banyak siswa dan mahasiswa di Indonesia yang terserang gejala prokrastinasi karena mereka pikir tugas sekolah atau kuliah bisa ditunda hingga menjelang waktu pengumpulan tugas tersebut. Padahal mereka gak sadar kalo waktu itu tidak pernah berhenti. Waktu itu berputar terus. Siang ke malam. Malam kembali lagi ke siang. Alhasil, akhirnya mereka kebakaran jenggot saat telah tiba waktu pengumpulan tugas yang dijanjikan.
Di antara mereka yang terjangkit virus prokrastinasi, saya adalah salah satu penderitanya. Jujur saja, sampai detik-detik saat saya menulis postingan ini, saya masih menunda tugas terpenting saya saat ini, yaitu menyelesaikan laporan studi lapangan, padahal deadline-nya sudah dekat banget, yaitu Senin depan. Semua ini karena prokrastinasi yang membuat gerak saya lelet. Saya berpikir, "Ah, ngerjain laporannya bisa besok-besok saja, yang penting fesbukan bulu, twitteran dulu, nge-blog dulu, eksis dulu". Setelah sampai waktunya, ternyata raga sudah tidak berdaya, otak sudah tidak mampu berpikir, karena energi sudah habis duluan untuk meladeni nafsu yang pengen online ini. See ? Parah kan virus prokrastinasi itu ? -__-
Nah, makanya begitu saya mengakhiri tulisan ini, saya harus sesegera mungkin menyuntikkan serum optimisme dan meminum obat semangat, agar virus prokrastinasi itu tidak mengganggu kesehatan jasmani dan rohani saya. Cukup sekian. Semangat laporan stulap. Semangat basmi prokrastinasi.
Ciyaaaaat !
*brb nyari Lays rasa rumput laut dan start to write !
:))
Tidak ada komentar:
Posting Komentar