Kamis, 31 Mei 2012

Renungan di Malam Terakhir Kerja Kerasku

Tinggal beberapa hari, saya akan pulang kembali ke kampung halaman saya di Makassar. Sisa beberapa hari lagi batas waktu pengumpulan outline PKL akan segera tiba. Hampir dekat. Perlahan-lahan. Namun pasti. Besok sudah mulai masuk bulan Juni. Itu berarti sisa waktu saya untuk menyelesaikan apa yang harus saya selesaikan di kampus ini semakin mendekati limitnya. Maka dari itu, saya ingin sejenak berhenti dari kemeriahan dunia ini dan kembali kepada Rabb-saya dalam khusyuknya doa saya pada-Nya.

Ya Allah, dalam sisa waktu 6 hari lagi, saya akan segera menghadapi tantangan terbesar saya di kampus ini.

Rabu, 30 Mei 2012

Anak Kecil

Saya suka anak kecil. Saya suka anak balita, entah itu laki-laki ataupun perempuan. Bukan, saya bukan pedofil ya. Karena memang sudah menjadi sifat alami manusia dewasa untuk menyukai anak kecil. Tau kenapa ? Yap, karena tingkah mereka itu slalu bisa bikin orang dewasa tertawa terpingkal-pingkal. Mereka itu lucu, menggemaskan, membuat siapapun ingin mencubit pipinya yang putih dan empuk layaknya bakpau tanpa isi. Huhuhu. :*

Gigi susu mereka memang masih belum tumbuh. Namun, senyum dan tawa mereka jauuuuuh lebih manis dan

Senin, 28 Mei 2012

Kemalasan

Ah, bete bangetlah ini. Teman-teman se-akunisti udah pada punya judul buat outline mereka. Bahkan ada yang telah selesai membuat outline dan tinggal ditandatangani sama Dosen Pembimbing dan Kabid Akademis. Sedangkan saya di sini masih berdiam diri dan belum bergeming untuk sekedar mulai mencari judul yang tepat. Arrrggghhh...

Kenapa kemalasan ini semakin kuat menyerang saya, coba ? Padahal saya selalu bertekad untuk melawannya. Selalu saja badan ini tidak mampu menahan godaan untuk bersantai, tidur, berbaring, atau

Kacamata Coklat dan Makrab Biru (3)

(lanjutan)

Penggalauan massal tunggal yang dialami oleh saya sendiri masih berlanjut hingga sampai di kosan saya pada malam harinya. Saya berusaha terus untuk mencoba mengerjakan outline, sehabis mandi malam tentunya. Namun, saya tidak bisa fokus menatap layar laptop. Tulisan-tulisan itu terlihat seperti semut-semut berjejeran, menyatu, dan absurd. Saya sempat frustasi dan bimbang, ingin membeli kacamata dimana. Di Ceger atau di Optik Melawai. Pusing. Akhirnya saya tidur saja daripada pusing mengganggu saya.

Kacamata Coklat dan Makrab Biru (2)

(lanjutan)

Bahkan, menjelang dan setelah sholat Jum'at di masjid yang berjarak sekitar 2 km dari cottage kami (kata anak sekolahan sekitar situ) pun saya masih sangat galau. Takut kalau-kalau kacamata saya tidak akan pernah bisa ditemukan lagi. Selepas sholat Jumat, kami melanjutkan permainan yang diberi nama Uno Stacko. Uno ini secara konsep hampir sama dengan Uno yang dimainkan dengan kartu. Bedanya, Uno Stacko mengambil konsep, mempertahankan bangunan yang pondasinya diambil satu persatu berdasarkan

Kacamata Coklat dan Makrab Biru (1)

Musibah memang tidak bisa ditebak kapan datangnya. Dia datang, baik ketika kita waspada maupun ketika kita lengah. Seperti Jum'at pagi yang lalu, ketika dunia yang awalnya terlihat sangat jelas berubah menjadi sangat kabur, sangat absurd, sangat tidak realistis lagi. Mengapa hal itu bisa terjadi ? Jelas saja, karena mataku tak diselimuti oleh kacamata.

Jadi, kisah selengkapnya seperti ini. Kamis kemarin, saya dan teman-teman kelas 3V Akuntansi berencana mengadakan Malam Keakraban atau yang lebih akrab disebut sebagai Makrab. Kelas kami berjumlah 35

Kamis, 24 Mei 2012

Masa : Manfaatkanlah selagi bisa

Demi masa. Sesungguhnya manusia mengalami kerugian. (Al-Ashr : 1-2)

Maha Benar firman Allah SWT. Orang-orang yang menyepelekan waktu itu adalah orang-orang yang paling merugi. Waktu gak bisa dimajukan walau sesaat, apalagi dimundurkan. Orang-orang yang bermimpi bahwa di masa depan akan ada mesin waktu untuk kembali masa lalu adalah omong kosong belaka. Waktu itu abstrak. Tidak bisa dilihat. Tidak bisa diraba. Apalagi diterawang. (Emang duit cepek ceng ? Seratus ribu-red). Jadi, gak mungkinlah ada orang yang bisa pulang ke masa lalunya. Bahasa alaynya non-sense itu mah. 

Senin, 21 Mei 2012

Semoga (1)

Habis liat album walimahan temen FB. Jadi, kerasa ada yang memenuhi isi dada ini. Membuncah. Seolah ikut merasakan kesenangan mereka.
:)

Cuma satu pinta saya kepada Tuhan. Semoga pasangan walimah saya nanti, siapapun dia, bisa menjadi pasangan yang halal dan baik bagi saya dan keluarga saya. Semoga dia bisa menjadi partner yang kompak dalam membina rumah tangga. Amin.