Jadi, kisah selengkapnya seperti ini. Kamis kemarin, saya dan teman-teman kelas 3V Akuntansi berencana mengadakan Malam Keakraban atau yang lebih akrab disebut sebagai Makrab. Kelas kami berjumlah 35
orang, namun yang sempat ikut pada waktu itu hanya 19 orang. Kami adalah Saya, Umam, Syibro, Ilham, Nasrul, Bara, Gede, Jona, Reza, Mamat, Kukuh, Gladys, Sukma, Ninik, Affan, Ulum, Daryl, Rino, dan Irwan.
Nah, kami berangkat sekitar pukul 17.22 sore dan sampai di lokasi makrab, yaitu pantai Carita sekitar pukul 23.30 malam. Cukup lama ya perjalanannya. Hampir 6 jam, guys. Bayangkan aja gimana lelahnya. Kami berangkat dengan menggunakan mobil Tronton. Pada tau kan apa itu Tronton ? Itu lho, mobil besar yang biasa mengangkut tentara-tentara.
orang, namun yang sempat ikut pada waktu itu hanya 19 orang. Kami adalah Saya, Umam, Syibro, Ilham, Nasrul, Bara, Gede, Jona, Reza, Mamat, Kukuh, Gladys, Sukma, Ninik, Affan, Ulum, Daryl, Rino, dan Irwan.
Nah, kami berangkat sekitar pukul 17.22 sore dan sampai di lokasi makrab, yaitu pantai Carita sekitar pukul 23.30 malam. Cukup lama ya perjalanannya. Hampir 6 jam, guys. Bayangkan aja gimana lelahnya. Kami berangkat dengan menggunakan mobil Tronton. Pada tau kan apa itu Tronton ? Itu lho, mobil besar yang biasa mengangkut tentara-tentara.
Yap, sesampainya di lokasi Makrab, kami langsung beristirahat. Ada yang makan malam dengan menu Mie Sedaaap, yang menurut saya pribadi, masih kalah sedap dari Indomie dan Sarimie isi dua. #salahfokus. Ada pula yang minum kopi. Namun, tidak sedikit pula yang langsung tepar di atas empuknya springbed. Di penghujung malam, beberapa pemuda yang tampan-tampan (termasuk saya tentunya ^_^) menyatukan suara kami dalam heningnya malam, menyanyikan lagu-lagu romantis, bergenre dangdut, pop melayu, sampai rock. Kebayang kan gimana asyik dan serunya malam itu. Kami melepas malam yang hening itu dengan menikmati suara debur ombak persis di belakang cottage kami.
Tempat penginapan kami bukan Villa, melainkan Cottage. Pada tau gak apa itu cottage ? Oke, saya jelaskan. Cottage itu semacam pondok, tapi jauh lebih sederhana. Biasanya dinding kamarnya terbuat dari kayu. Nah, kami bernaung di cottage tersebut. Rasanya adem sih, mungkin karena dekat pantai kali ya.
Oke lanjut, dan pagi hari pun menjelang. Jumat pagi yang sangat cerah, semua warga kelas Cassava, begitu sebutan kelas kami, telah terbangun sekitar pukul 7.30 pagi. Dan pada saat itu kami memulai aktivitas kami. Diawali dengan lomba voli pantai, kelompok saya yang terdiri dari saya, Gladys, Ilham, dan Syibro pada akhirnya menduduki juara 2. Selepas lomba voli pantai, dimulailah lomba selanjutnya, yaitu lomba membuat istana pasir. Setelah 15 menit membuat istana pasir, penilaian pun dilakukan. Setelah penilaian yang dilakukan oleh Jona dan Sukma, kami pun memulai acara mandi-mandi di pantai. Tapi, mandinya gak pake bugil ya, cuma topless doang kok bagi cowoknya. Hahaha #jangan-ngeres#
Dan bencana pun berawal. Ketika itu, saya tak menyangka bahwa ombak di pantai itu ternyata tinggi sehingga saya adem ayem saja berenang tanpa melepas kacamata. Dan puff, akhirnya saya tergulung ombak setinggi 2 meter, dan kacamata saya pun lepas dari kepala saya. Saya panik, begitu pula teman-teman saya. Mereka berusaha menepikan saya ke pinggir pantai dan mereka berusaha membantu. Hasilnya ? NIHIL. Sahabat saya, Bli Gede, mencoba sekuat tenaga untuk membantu saya mencari kacamata yang hanyut entah dimana itu. Bahkan dia rela menyewa kacamata renang untuk membantu saya, sementara teman-teman yang lain bergegas meninggalkan pantai untuk mencicipi makan pagi yang telah disiapkan room boy cottage kami. Hasilnya ? Tetap saja NIHIL.
(bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar