Saya suka anak kecil. Saya suka anak balita, entah itu laki-laki ataupun perempuan. Bukan, saya bukan pedofil ya. Karena memang sudah menjadi sifat alami manusia dewasa untuk menyukai anak kecil. Tau kenapa ? Yap, karena tingkah mereka itu slalu bisa bikin orang dewasa tertawa terpingkal-pingkal. Mereka itu lucu, menggemaskan, membuat siapapun ingin mencubit pipinya yang putih dan empuk layaknya bakpau tanpa isi. Huhuhu. :*
Gigi susu mereka memang masih belum tumbuh. Namun, senyum dan tawa mereka jauuuuuh lebih manis dan
lebih menggemaskan daripada senyum dan tawa orang dewasa. Hal yang paling saya sukai dari anak kecil itu, mereka gak pernah bisa berbohong. Kalo mereka ngomong, selalu penuh kejujuran. Hmm, para birokrat itu kalah deh sama anak kecil kalo menyangkut masalah integritas. Hahaha :D
lebih menggemaskan daripada senyum dan tawa orang dewasa. Hal yang paling saya sukai dari anak kecil itu, mereka gak pernah bisa berbohong. Kalo mereka ngomong, selalu penuh kejujuran. Hmm, para birokrat itu kalah deh sama anak kecil kalo menyangkut masalah integritas. Hahaha :D
Ibu kos saya punya empat anak. Dua yang tertua itu sudah naik kelas 1 SMA tahun ini dan yang satunya naik kelas 6 SD. Sedangkan dua yang termuda itu masih umur 5 tahun dan 3 tahun. Namun, yang paling bikin gemes itu yang umur 3 tahun. Jagoan kecil ini biasa dipanggil Nuy. Trus kakaknya yang umur 5 tahun biasa dipanggil Otong (kalo kita lagi gila) ataupun I'am (kalo kita lagi sadar). Hahaha... :p
Si Nuy ini lucu banget. Soalnya dia kalo diajak maen, kalo digendong-gendong, gak pernah berontak kayak anak seusianya. Malahan dia ketawa-ketawa aja tuh kalo diajak maen. Gak pernah nangis tuh anak. Lucu banget deh. Tiap pagi, sebelum saya berangkat kuliah, saya suka ngeliat si Nuy maen mainan yang dibuatkan oleh papanya. Sepeda dorong. Itulah nama mainan favoritnya. Dengan tingkahnya yang polos, si Nuy berusaha untuk mengayuh sepeda dorongnya itu. Hihihi. Lucu sekali.
Keriangan anak kecil adalah surga dan penghangat bagi hati saya. Kalo kondisi hati saya sedang sumpek, tinggal main ama anak kecil, hati saya jadi bahagia lagi. Seperti sore tadi, ketika saya pulang sehabis bertemu dosen pembimbing untuk mengajukan judul outline. Saya lesu dan sedih, karena judul outline saya ditolak oleh dosen pembimbing saya dengan alasan judulnya terlalu panjang. Huhu, saat itu hati saya patah. #kreeek. Ketika saya berjalan menuju bendungan (anehnya disebut bendungan, tapi tidak ada airnya. #abaikan), saya melihat Nuy sedang bermain kejar-kejaran bersama dua orang kakaknya. Begitu riang, begitu lepas. Ibunya melambaikan tangan gembira ke arah anak kesayangannya itu. Saya yang melihat keceriaan anak-anak itu langsung menghambur dan bergabung untuk bermain bersama ketiga peri-peri mungil itu, terutama si Nuy yang imut nan menggemaskan. Saya rekam dia ketika bermain bersama kakaknya. Saya berfoto-foto bersama mereka. Uh, sungguh, inilah yang dinamakan surga dunia. Kebahagiaan berbagi tawa bersama anak kecil. Kebahagiaan yang tak bisa dibeli dengan uang sekontainer. :')
![]() |
Saya dan Nuy. Dua-duanya ganteng ya ? :') |
![]() |
Tampannya si Nuy :D |
![]() |
Si I'am |
![]() |
Nuy lagi habis main kejar-kejaran. Capek, Om Rama. :D |
![]() |
Nisa, I'am, dan Nuy. Adik kakak yang akur sangat. :) |
![]() |
Nuy berpose di bendungan :) |
![]() |
Nuy dan I'am, abangnya. Haha :D |
Tak salah jika ada seorang sahabat saya yang berkata kepada saya dengan senyum khas Bataknya, "Jon, tau gak kau ? Bermain dengan anak kecil itu bikin kita panjang umur". Saya pun manggut-manggut, dan dalam hati menyatakan setuju 1.000%.
So, adakah di antara teman-teman yang menyukai anak kecil, seperti saya ?
:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar